Electronic Resource
Strategi Pengembangan Pariwisata Syariah di Indonesia Dengan Pendekatan Analytic Network Process
Pariwisata syariah saat ini telah menunjukan tren positifnya di dunia pariwisata
terkhusus di Negara Indonesia. Tidak heran populasi terbesar penduduk Indonesia
sebagian besar adalah populasi muslim. Pada tahun 2016, Indonesia mendapatkan
12 penghargaan diajang World Halal Travel Award yang di adakan di Abu Dhabi,
UAE. Sederet penghargaan telah di raih oleh Indonesia. Sehingga ini akan
menguntungkan sektor pariwisata Indonesia. Namun perkembangan wisata
syariah di Indonesia masih terbilang baru sehingga pemerintah harus benar-benar
mengoptimalisasi wisata syariah di Indonesia ini. Ada 3 daerah yang dijadikan di
jadikan sebagai destinasi wisata syariah yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Nusa
Tenggara Barat dan Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengindentifikasikan prioritas permasalahan dalam perkembengan pariwisata
syariah di Indonesia serta mengidentifikasikan prioritas solusi dan strategi terbaik
untuk mengoptimalkan peran lembaga tersebut. Dari hasil pengolahan data
dengan metode Anaytic Network Process (ANP), prioritas permasalahan ada pada
pemasalahan internal yaitu kurangnya promosi,. Pada masalah internal yang
kedua adalah belum mendukungnya infrastruktur, Dan prioritas yang ketiga
adalah kurangnya kapabilitas SDI. Sedangkan pada permasalahan eksternal
menjadi prioritas utama adalah servis lebih yang diminta konsumen dan prioritas
yang kedua adalah tidak adanya penerbangan langsung. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa prioritas utama pada solusi internal adalah penyedian armada
travel dan prioritas kedua adalah gencar promosi. Pada solusi eksternal, yang
menjadi prioritas utama adalah memasarkan wisata halal ke mancanegara dan
prioritas kedua adalah pengembangan produk. Maka, strategi yang menjadi
prioritas utama adalah kepatuhan syariah dan prioritas kedua adalah kebijakan
pemerintah.
No other version available