Electronic Resource
Analisis Sisterm Pengendalian Inventory Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Manufaktur (Studi kasus PT. Pupuk Kalimantan Timur, Bontang)
Salah satu produksi pupuk terbesar di Asia Tenggara ialah PT Pupuk
Kalimantan Timur yang bergerak dibidang industri pengolahan pupuk dengan
kapasitas produksi Urea 3,43 juta ton per tahun 2018, Amoniak sebanyak 2,74
juta ton per tahun 2018 dan NPK 350 ribu ton per tahun 2018. Proses produksi
tersebut tidak lepas dari material atau bahan yang digunakan untuk kelancaran
proses produksi. Penelitian ini bertujuan meramalkan jumlah pesanan ekonomis
(EOQ) setiap kali pemesanan material batubara, Titik Pemesanan Ulang (Reorder
Point) dan meramalkan Persediaan Pengaman (Safety Stock) serta total biaya
persediaan material batubara menggunakan kebijakan perusahaan metode Min
Max dibandingkan dengan menggunakan metode EOQ.
Hasil perhitungan yang didapat menunjukkan jika perusahaan tetap
menggunakan kebijakan yang ada, maka total biaya persediaan pada November
2017 hingga Juli 2018 adalah Rp 2.379.935.681 dengan 18 kali frekuensi
pembelian bahan baku, sedangkan total biaya persediaan pada November 2017
hingga Juli 2018 dengan metode EOQ adalah Rp. 1.115.466.265 dengan 11 kali
frekuensi pembelian material batubara. Terdapat selisih antara kedua perhitungan
yaitu sebesar Rp. 1.264.469.416 yang menunjukkan bahwa jika perusahaan
menerapkan metode EOQ, maka pada November 2017 hingga Juli 2018
perusahaan dapat menghemat pengeluaran biaya persediaan material batubara.
Safety stock pada November 2017 hingga Juli 2018 sebesar 24.073 Ton dengan
titik pemesanan ulang/reorder point (ROP) sebesar 20.634 Ton.
No other version available