Electronic Resource
Perbandingan tingkat stabilitas Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) di pasar modal Indonesia
Krisis subprime mortgage 2008 lalu menyebabkan berbagai jenis indeks di
pasar modal seluruh dunia bergerak sangat fluktuatif hingga menyentuh titik
rendahnya (titik bearish). Dari seluruh pergerakan indeks tersebut, Beik (2009)
menemukan bahwa indeks saham syariah paling stabil karena memiliki nilai
standar deviasi paling kecil dari indeks lainnya. Dengan ini pemerintah menarik
investor untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Akan tetapi stabilnya sebuah
indeks tidak berarti bagi investor jika tidak memberikan informasi tentang return.
Penelitian ini menggunakan annualized volatility (AV) dari return Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk
mengetahui tingkat stabilitas kedua indeks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ISSI memiliki nilai AV lebih besar dari IHSG yang berarti ISSI cenderung kurang
stabil dari IHSG. Besarnya nilai AV mengindikasikan bahwa potensi return
investasi di saham syariah lebih tinggi dibandingkan dengan non syariah. Hasil
lain juga menunjukkan bahwa pada kondisi bullish dan bearish kinerja ISSI dan
IHSG berpola sama meskipun terdapat perbedaaan respon pada kondisi tertentu.
No other version available