Electronic Resource
ANALISIS PENGURAIAN MASALAH PENGEMBANGAN SUKUK KORPORASI DI INDONESIA PENDEKATAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)
Sebagai instrument keuangan Islam sukuk telah menciptakan suatu competitive
advantages bagi pemain di pasar keuangan Islam, dimana mampu menunjang
mobilisasi pendanaan dalam pembangunan perekonomian. Meski dalam jumlah
penerbitan maupun nilai emisi mengalami selalu mengalami kenaikan, namun
pertumbuhannya sukuk korporasi sangatlah lambat.
Secara umum, permasalahan terbagi menjadi 4 aspek yaitu 1) aspek emiten:
kurangnya komitmen, pemahaman, averse to risk, rendahnya rating perusahaan;
2) aspek investor: pengetahuan, averse to risk, investor yang kurang bervariatif,
profit oriented; 3) aspek penunjang: insentif, perpajakan, sosialisasi, pemahaman
underwriter; 4) aspek pasar: dominan konvensional, keterbatasan instrument,
rendahnya nilai issuance yang tidak seimbang dengan kebutuhan pasar, pasar
sekunder kurang likuid. Oleh karena itu, penelitan ini mencoba untuk
mengidentifikasi penyebab serta faktor-faktor yang dominan menjadi hambatan
dalam perkembangan sukuk korporasi di Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masalah yang paling dominan diantaranya
1) kurangnya pemahaman (emiten); 2) pasar sekunder kurang likuid (pasar); 3)
kurangnya pengetahuan (investor); 4) insentif (penunjang) dan 5) rendahnya nilai
issuance yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Adapun alternatif solusi yang
dinilai paling utama terdiri dari 1) sosialisasi intensif; 2) dorongan BUMN; 3)
penyempurnaan regulasi perpajakan; 4) inovasi produk; dan 5) adanya insentif.
Berdasarkan kendall’s coefficient of concordance (W) menunjukan adanya tingkat
kesesuaian (rater agreement) yang relatif lebih besar pada responden praktisi
dibandingkan dengan pakar. Dengan demikian, dalam hal memanfaatkan
instrument keuangan sukuk, pendapat dari praktisi menjadi lebih
dipertimbangkan
No other version available