Electronic Resource
Analisis pengaruh variabel kebijakan financing to deposit ratio perbankan syariah di Indonesia
Ramadhan Nuzla Basuno. S0610.063. Analisis Pengaruh Variabel
Kebijakan Moneter terhadap Pergerakan Financing To Deposit Ratio Perbankan
Syariah di Indonesia. Program Studi Ilmu Ekonomi Islam. Sekolah Tinggi
Ekonomi Islam TAZKIA. Bogor, 2010
Dalam pengembangan sektor rill, Financing to Deposit Ratio (FDR)
sangat strategis untuk dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan agar
perbankan syariah menjadi pilihan masyarakat. Semakin besar tingkat FDR, maka
semakin baik bank tersebut dapat menjalankan fungsi intermediasinya dalam
penyediaan dana pembiayaan untuk suatu investasi. Dana pembiayaan diartikan
sebagai dana yang dibutuhkan dalam investasi, yang mampu menggerakkan sektor
riil dan diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi. Dalam melakukan
kegiatannya perbankan syariah tidak terlepas dari suatu kebijakan moneter.
Sasaran yang ingin dicapai dari suatu kebijakan moneter adalah memelihara
kestabilan nilai uang, baik terhadap faktor internal maupun eksternal. Stabilitas
nilai uang mencerminkan stabilitas harga yang pada akhirnya akan mempengaruhi
realisasi pencapaian tujuan pembangunan, dalam hal ini untuk pemenuhan
kebutuhan dasar, pemerataan distribusi, perluasan kesempatan kerja, pertumbuhan
ekonomi riil yang optimum dan stabilitas ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kebijakan
moneter terhadap pergerakan FDR perbankan syariah di Indonesia. Data yang
digunakan adalah data deret waktu tentang berbagai variabel kebijakan moneter
dari Januari 2004 sampai Desember 2009. Alat analisis yang digunakan adalah
Vector Autoregression yang dilanjutkan dengan Vector Error Correction Models.
Adapun variabel kebijakan moneter yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Industrial Production Index (IPI), Inflasi (INF), Nilai Tukar Mata Uang (NT),
Jumlah Uang Beredar (M0), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hasil VECM menunjukkan bahwa dalam jangka
panjang tidak seluruh variabel kebijakan moneter memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap model FDR. Terdapat tiga variabel yang berpengaruh positif,
yaitu LNIPI, LNNT, dan SBI. Adapun variabel yang tidak berpengaruh adalah
LNINF, LNM0, dan SBIS. Untuk melihat respon FDR terhadap guncangan
variabel kebijakan moneter, hasil Impulse Respond Function (IRF) menunjukkan
bahwa FDR merespon positif terhadap variabel LNIPI, LNNT, SBIS dan SBI,
serta merespon negatif terhadap variabel LNINF dan LNM0. Selanjutnya dari
hasil Forcasting Error Variance Decomposition (FEVD) dapat dilihat bahwa
variabel kebijakan moneter yang paling berpengaruh terhadap FDR pada periode
ke 48 adalah LNIPI, yaitu sebesar 6,51 persen. Besaran tersebut menunjukkan
bahwa fasilitasi pembiayaan perbankan syariah terhadap sektor riil mampu
menggerakkan perekonomian, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap
peningkatan penyerapan tenaga kerja, pendapatan, daya beli dan tabungan
masyarakat.
No other version available