Electronic Resource
ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA PERBANKAN KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Displaced Commercial Risk)
Porsi nasabah loyal dalam perbankan syariah yang kurang dari 10 persen
dibandingkan nasabah floating mass (profit motive), dapat berindikasi terjadinya
fenomena displaced commercial risk (DCR) dalam sistem keuangan syariah di
Indonesia. DCR adalah resiko akibat tekanan komersial dalam rangka
meningkatkan pengembalian yang seharusnya dibayarkan kepada nasabah pada
saat tingkat suku bunga perbankan konvensional lebih tinggi daripada tingkat bagi
hasil perbankan syariah. Oleh karena itu, perlu dibuktikan secara empiris bahwa
tingkat suku bunga masih mempengaruhi keputusan nasabah untuk menempatkan
dananya dalam bentuk deposito mudharabah. Variabel yang digunakan antara lain
jumlah deposito mudharabah (nIDEP), tingkat bagi hasil deposito mudharabah
(rIDEP), tingkat suku bunga deposito (rCDEP), jumlah kantor bank syariah
(BRANCH), pendapatan (IPI), uang beredar (M2), indeks harga saham gabungan
(IHSG) dan inflasi (INF) dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2009
sebanyak 72 periode. Metode analisis yang digunakan adalah model Vector
Autoregression (VAR).
Hasil uji kausalitas Granger dengan alpa 5 persen menyatakan bahwa IPI
mempengaruhi nIDEP. Pada uji VECM, dalam jangka panjang variabel yang
signifikan mempengaruhi nIDEP adalah rIDEP, rCDEP, BRANCH dan INF.
Hasil IRF menunjukkan bahwa nIDEP merespon positif variabel IHSG, IPI,
rIDEP, BRANCH dan INF dan merespon negatif variabel M2 dan rCDEP.
Sedangkan hasil FEVD menunjukkan kontribusi setiap variabel terhadap nIDEP
secara berurutan adalah rIDEP (7.941 persen), rCDEP (7.675 persen), M2 (0.461
persen), IPI (0.242 persen), IHSG (0.209 persen), INF (0.155 persen) dan
BRANCH (0.075 persen). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel
rCDEP berpengaruh negatif dalam jangka panjang terhadap variabel nIDEP. Hal
ini mengindikasikan fenomena displaced commercial risk masih terjadi pada
industri keuangan syariah di Indonesia. Sehingga diperlukan sosialisasi untuk
meningkatkan nasabah loyal, pertumbuhan market share perbankan syariah serta
optimalisasi penyaluran pembiayaan.
No other version available