Electronic Resource
Analisa pengaruh variabel makroekonomi terhadap stabilitas perbankan ganda di Indonesia
Fenomena instabilitas keuangan yang terjadi berupa krisis keuangan secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap stabilitas perbankan melalui
gejolak variabel makro ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan sistem perbankan ganda
di Indonesia serta pengaruh yang ditimbulkan oleh guncangan variable makro
ekonomi terhadapnya dengan menggunakan metode VAR/VECM.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa bank syariah lebih stabil daripada bank
konvensional di Indonesia sesuai dengan hasil rata-rata z-score masing-masing
15,49% untuk bank syariah dan 11,75% untuk bank konvensional. Hal tersebut
diperkuat dengan hasil FEVD bahwa guncangan variable makroekonomi lebih besar
mempengaruhi variabilitas kestabilan bank konvensional, yaitu sebesar 50.73%
sedangkan terhadap variabilitas kestabilan bank syariah hanya berpengaruh sebesar
6.24%. Namun, pangsa pasar syariah yang masih 2,8%, menjadikan bank syariah
masih rentan menghadapi guncangan variable makro ekonomi daripada bank
konvensional seperti yang ditunjukkan oleh besaran IRF bank syariah yang lebih
besar (sebesar 1.19% oleh stabilitas bank konvensional dan -2.12% oleh inflasi) dari
IRF bank konvensional (sebesar 0.29% oleh pendapatan dan -1.43% oleh SBI). Untuk
itu, salah satu cara terbaik yang harus dilakukan untuk meningkatkan stanilitas bank
syariah adalah dengan mengakselerasi pengembangan pangsa pasar bank syariah di
Indonesia.
No other version available