Electronic Resource
Analisis brand awareness dan perceived quality pada bank muamalat Indonesia dan bank syariah mandiri
Seiring dengan berkembangnya zaman, dalam beberapa tahun terakhir,
perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari
perkiraan. Bahkan bank-bank konvensional pun mulai berlomba membuka divisi
syariah karena melihat minat masyarakat yang demikian tinggi pada produk
perbankan syariah. Tak pelak, semakin banyak bank yang terjun dalam industri
perbankan syariah, memicu persaingan yang sangat ketat guna menggaet nasabah.
Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri seperti ditakdirkan untuk
bertarung. Sejak beroperasi pada tahun 1999, BSM langsung memosisikan diri
sebagai market challenger dihadapan pendahulunya yang beroperasi sejak tahun
1992. Adu cepat dalam hal berbagai inovasi terus dilakukan seperti menunjukan
bank syariah mana yang pantas berdiri diurutan depan. Muamalat dan BSM bisa
dikatakan sama kuat. Keduanya adalah raksasa dikancah perbankan syariah.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui bank syariah mana
yang memiliki brand awareness yang paling tinggi antara BMI dan BSM (2)
Untuk menegetahui bagaimanakah perbandingan antara tingkat importance dan
performance nasabah BMI dan BSM rasakan (3) Bagaimana perceived quality
nasabah BMI dan BSM rasakan, serta kepuasan mereka. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari
wawancara dan hasil penyebaran kuesioner kepada nasabah BMI dan BSM. Data
sekunder diperoleh dari data internal perusahaan. Metode analisis yang digunakan
adalah IPA (Importance Performance Analysis) dan CSI (Customer Satisfaction
Index).
Dari penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh hasil survey yaitu
bahwa Bank Mandiri Syariah yang paling memiliki Brand Awareness yang paling
tinggi di mata nasabahnya sendiri ataupun nasabah Bank Muamalat Indonesia.
Hasil penelitian yang utama mengenai persepsi kualitas nasabah pada BMI
adalah mereka menyebutkan bahwa kebersihan toilet bank dan kebersihan bank
itu sangat penting. untuk segi responsivenessnya, yaitu kecepatan menanggapi
keluhan nasabah dan realisasi janji pun sangat penting, terakhir adalah
pentingnya teknologi yang canggih dan iklan yang informatif tentang bank.
Dari berbagai atribut yang ada atribut-atribut tersebutlah yang menurut
konsumen memiliki angka kepentingan yang sangat tinggi, namun dari kinerja
yang mereka peroleh pada BMI untuk segi kebersihan bank dan toilet dan
prosedur bank yang tidak berbelit-belit BMI sudah mampu untuk memenuhi
kepuasan mereka. segi responsiveness terdapat keluhan, yaitu kurangnya
kecepatan mereka bekerja sehingga harus terus ditingkatkan serta ketepatan
realisasi janji dan tingkat tanggap keluhan terhadap nasabah harap segera untuk
ditingkatkan kinerjanya, karena persepsi nasabah menganggap bahwa karyawan
memiliki kekurangan pada tingkat tersebut.
No other version available