Electronic Resource
Analisis Efisiensi Pengelolaan Zakat di Baitul Mal Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh: Pendekatan Data Envelopment Analysis
Realisasi zakat di Aceh pada tahun 2020 hanya sebesar Rp57,55 miliar dari potensinya yang mencapai Rp.4 Triliun per tahun. Efisiensi dalam mengelola zakat daerah Aceh merupakan sebuah kewajiban bagi Baitul Mal Aceh guna mewujudkan mashlahat. Pengelolaan zakat yang efisien dapat dilihat dari bagaimana Lembaga tersebut dapat memberikan output yang terbaik dengan input yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi pada Baitul Mal Kabupaten/kota di Provinsi Aceh dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) selama periode 2018-2020. DEA menganalisis interaksi antara variable input yaitu data biaya sosialisasi, jumlah amil dan biaya operasional dengan variable output yaitu total pengumpulan dan total penyaluran ZIS. Hasilnya menunjukkan bahwa 11 Baitul Mal dari 69 DMU (15,94%) efisien baik secara overall, teknis maupun skala. Adapun secara teknis, terdapat 16 Baitul Mal (23,19%) yang efisien, sisanya ada 26 Baitul Mal (40,58%) memiliki skor dibawah 60 dan 27 Baitul Mal (36,23%) memiliki skor diatas 60. Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar menjadi satu-satunya Baitul Mal yang mencapai efisien sepanjang periode penelitian. Sumber inefisiensi Baitul Mal berasal dari seluruh variabel. Baitul Mal harus mengoptimalkan penggunaan biaya sosialisasi sebanyak 60,68%, biaya operasional sebanyak 33,60% serta peran amil sebanyak 3,20%. Selanjutnya Baitul Mal harus melakukan peningkatan jumlah penghimpunan ZIS sebanyak 46,29% dan pendistribusian ZIS sebanyak 52,84% untuk mencapai efisiens
No other version available