Electronic Resource
DETEKSI DINI KRISIS PERBANKAN PADA SISTEM KEUANGAN GANDA DI INDONESIA PENDEKATAN MARKOV SWITCHING
Pada globalisasi saat ini, periode krisis keuangan dari tahun ke tahun semakin
dekat. Tercatat krisis nilai tukar di Indonesia sekitar tahun 1997-1998 kemudian
terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008 dan terakhir krisis nilai tukar
kembali pada tahun 2013. Hal ini menjadi sorotan utama para pemangku kebijakan
khususnya otoritas moneter untuk mengetahui penyebab – penyebab kemungkinan
terjadinya krisis keuangan. Perbankan yang mendominasi sekitar 90% sektor
keuangan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melihat pergerakan – pergerakan
mikroekonomi dan makroekonomi serta siklus ekonomi. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mendeteksi dini krisis perbankan pada sistem perbankan ganda
di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu MS-VAR dengan
132 periode penelitian dari Januari 2004 – Desember 2014.
Hasil penelitian menunjukkan variabel mikro yang signifikan pada model
bank konvensional yaitu BDK dan CARK. Sementara itu, variabel makro yang
signifikan yaitu CREDO dan CAGDP. Variabel – variabel tersebut menjadi leading
indicator untuk krisis perbankan pada bank konvensional. Selanjutnya, variabel
mikro yang signifikan pada model bank syariah yaitu BDS serta variabel makro
yang signifikan yaitu IR, IPI dan INF yang kemudian variabel – variabel ini menjadi
leading indicator untuk krisis perbankan pada bank syariah. Kemudian jika dilihat
dari nilai rata – rata Zscore sebagai proksi krisis menunjukkan bahwa bank syariah
lebih tahan dan kuat dalam menghadapi resiko terjadinya krisis keuangan dan
perbankan
No other version available