Electronic Resource
Analisis penerimaan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak (PKP) dengan pendekatan ANP-BOCR
Pemungutan pajak merupakan penerimaan negara yang salah satunya digunakan
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat (Mulyo Agung, 2007). Selain
pajak, zakat juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pajak merupakan
suatu kewajiban yang harus dipatuhi oleh setiap Wajib Pajak (WP), zakat juga
merupakan suatu kewajiban yang harus dipatuhi oleh setiap masyarakat sebagai
bentuk kepatuhan kepada Tuhan-Nya. Hal ini menyebabkan masyarakat harus
menjalankan kewajiban berganda karena harus membayar pajak serta zakat.
Sehingga dengan dikeluarkanya Undang-undang No. 38 Tahun 1999 tentang
pegelolaan zakat, dapat memperkecil beban berganda yang telah ditanggung
umat muslim di Indonesia. oleh karena itu pedoman yang di keluarkan adalah
berupa pengurang zakat dari laba/pendapatan sisa kena pajak (A. Rahman, 2000).
Skripsi ini akan membahas penerimaan zakat sebagai pengurang penghasilan
kena pajak (PKP) dengan Pendekatan ANP-BOCR. Penerimaan zakat sebagai
pengurang penghasilan kena pajak (PKP) memiliki beberapa aspek yakni Benefit,
Opportunity, Cost dan Risk dari sudut pandang Pemerintah dan Masyarakat yang
merujuk kepada berbagai sumber literatur dan wawancara kepada para
responden. Dari hasil pengolahan data dengan metode Analytic Network Process
dua lantai, dihasilkan prioritas utama pada aspek benefit adalah mengurangi
kemiskinan. Prioritas utama pada aspek opportunity adalah zakat sebagai
instrumen fiskal. Prioritas pada aspek cost adalah rendahnya kepercayaan
masyarakat. Sedangkan prioritas pada aspek risk adalah resistensi karena kurang
merata pemahaman. Untuk alternatif dalam jangka pendek atau pun dalam
jangka panjang prioritas alternatif yang paling utama adalah sosialisasi dan
edukasi publik.
No other version available