Electronic Resource
Perancangan proses bisnis siklus order to cash menggunakan kerangka kerja COSO pada UMKM manufaktur berbasis ERP : studi kasus pada CV sakana Indo prima
Pada awal tahun 2015 seluruh Negara ASEAN dihadapkan oleh kondisi pasar
bebas atau dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Untuk dapat bersaing
dalam MEA, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia di tuntut
untuk dapat mengembangkan usahanya. Salah satu kelemahan pada UMKM
adalah kurangnya sistem yang memadai. Informasi akuntansi merupakan salah
satu informasi utama yang dibutuhkan perusahaan dalam mengembangkan
usahanya, maka dari itu diperlukannya Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang
memadai untuk mengolah data akuntansi menjadi informasi yang berguna bagi
entitas. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) hanya mengolah data yang
berhubungan dengan keuangan dan akuntansi (Steinbart & Romney, 2015),
sehingga banyak perusahaan yang mengembangkan sistem lain diluar SIA.
Keberadaan beberapa sistem ini membuat perusahaan tidak efisien, sehingga
dibutuhkan sistem terintegrasi yang dapat mengintegrasikan seluruh fungsi
operasi yang ada pada perusahaan. Penggunaan sistem ERP untuk dijadikan
strategi bisnis pada small and medium enterprise telah di buktikan
keberhasilannya di berbagai Negara seperti Korea, Kanada, Bahrain dan India.
Dalam membangun sebuah sistem ERP dibutuhkan pemodelan proses bisnis,
pemodelan proses bisnis dapat meningkatkan kinerja ERP. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Tsai et al. (2010) perusahaan dengan tidak ada kesenjangan
antara sistem dan proses bisnis akan mencapai kinerja sistem ERP yang lebih
baik. Pemodelan proses bisnis yang dilakukan tidak terlepas dari pengendalian
internal COSO didalamnya hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah yang terdapat pada sistem sebelumnya dan mengurangi
risiko-risiko yang akan terjadi di masa depan.
No other version available