Electronic Resource
Pemberdayaan masyarakat berbasis pengolahan sampah ( studi kasus kabupaten bogor)
Menurut Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Tuti Hendrawati
Mintarasih sampah di Indonesia akan mencapai 68 juta ton pada tahun 2019
(CNN Indonesia, 2015). Menurut data BPS 2017, pada tahun 2013-2014
presentase perilaku rumah tangga menurut provinsi dan perlakuan pemilahan
sampah mengalami kenaikan hingga mencapai 90% dalam hal tidak memilah
sampah. Berdasarkan hasil studi pada tahun 2012, pola pengelolaan sampah yang
selama ini berjalan adalah di timbun di TPA 69% ,dikubur 10%, daur ulang 7%,
di bakar 5% sisanya adalah residu (menlh.go.id, 2015). Untuk mengurangi
penimbunan sampah diperlukan upaya salah satunya adalah pemberdayaan
masyarakat menggunakan sampah, maka diperlukan suatu program yang
melibatkan masyarakat atau biasanya disebut pemberdayaan masyarakat untuk
memberikan manfaat terhadap masyarakat dan lingkungan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui benefit, opportunity, cost dan risk dalam model
pemberdayaan ini dan untuk mengetahui priotitas strategi yang dilakukan untuk
mengurangi cost dan risk serta meningkatkan benefit dan opportunity yang
dijalankan oleh pihak pengelola bank sampah.Metode penelitian yang dilakukan
adalah Analytic Network Process (ANP) Benefit-Opportunity-Cost-Risk (BOCR)
sehingga dapat dilihat benefit, opportunity, cost dan risk dari hasil pemberdayaan
ini.Hasil dari penelitian ini adalah dampak yang lebih besar apabila pemberdayaan
ini dilakukan adalah diperolah hasil alternative dengan prioritas tertinggi adalah
meningkatkan pengetahuan tentang sampah dan opportunity dengan hasil
lingkungan yang lebih sehat, sedangkan cost diperoleh hasil tertinggi prioritas
adalah biaya pemasaran barang recyle, dan untuk risk diperoleh hasil tidak
terserapnya produk dipasaran. Prioritas tertinggi antara benefit, opportunity, cost
dan risk dengan kesepakatan 65% adalah alternative dan opportunity. Alternative
dalam jangka pendek adalah Asosiasi bank sampah, dan dalam jangka panjang
adalah pemusatan koordinasi pemasaran.Untuk itu pemberdayaan masyarakat ini
dapat dijadikan sebagai contoh bagi bank sampah lainnya.
No other version available